April 27, 2011

My Fanfiction

www.fanfiction.net/u/2756893
jangan lupa baca di situs resminya ya :D
Fic ini terinspirasi dari review seorang author yang kumayan pedas. Sudahlah, lagian itu kan hanya saran yang membangun. Sebagai author baru, saya menerima itu semua, karena dengan kritik dan saran itu bisa membuat saya terinspirasi membuat fic-fic yang lain yang lebih bagus dari sebelumnya. Langsung saja ya…
Kamu Bukan Boneka
Disclaimer : Masashi kisimoto
Genre : Drama
Pairing : Naruto- Hinata
Happy Read….
Siapa yang tidakkenal dengan Hinata? Penyanyi muda cantik yang sedang naik daun ini dipuja kaum remaja. Wajahnya yang cantik, suaranya yang merdu dan penampilan memukau di setiap aksi panggungnya tidak heran membuat para remaja memujanya. Termasuk Naruto, anak laki-laki ini sangat mengidolakan hinata. Dia tahu segalanya, semuanya tentang Hinata. Setiap konser Hinata, Naruto pasti menghadirinya.
Suatu Hari.
"Eksklusif Ear Phone Just Hinata" pengumuman terpampang di toko musik Konoha.
Naruto POV
Waaah! Ear Phone Just Hinata. Aku ingin sekali memiliknya. Dan aku harus memilikinya. Berapa pun harganya, aku akan membeli. Aku harus. I must. Cahyooo…
"Jeng…jeng…jeng…"
Naruto membuka dompet katak kesayangannya da didapatinya uang lima puluh ribu dua lembar, seratus ribu lima lembar. Enam ratus ribu, uang yang ada di dompetnya itu.
Naruto POV
Apaaa? Hanya segini? Apa cukup, ini kan uang jajanku selama dua bulan. Apa boleh aku memakainya sebelum waktunya?
Naruto berfikir sejenak, dan terdengar suara bisikan dari dalam hatinya. Iblis, dan malaikat.
"Naruto, pergunakan uang itu secara efektif dan bertanggung jawab. Jangan boros Naruto!" malaikat membisikkan.
'Tidak Naruto, pakai saja uang itu, kapan lagi kau membeli Ear Phone Just Hinata yang langka itu/ Ayo Naruto" iblis membjuk.
"Jangan Naruto"
"Iya"
"Jangan"
"Iya"
Kyuubi yang ada dalam tubuh Naruto marah karena mereka berdua bertengkat di hati Naruto dan mengganggu istirahatnya.
*BLETAK*
"Sudahlah kalian berdua, jangan berisik ! biarkan Naruto menentukan apa yang diinginkannya. Jangan mengganggunya !" Kyuubi membentak.
Akhirnya perang batin Naruto terselesaikan dengan kemenangan yang diraih ole iblis, dia memutuskan untuk membeli Ear Phone Just Hinata yang langka itu. Dan ketika dia melihat harga barang yangdidambakannya itu. "600 ratus ribu" pas dengan uangnya yang Cuma sebesar itu.
"Tak apalaah.. untuk Hinata" gumam Naruto
Naruto pun membeli barang idamannya itu.
"Cress" uang enam ratus ribu melayang, dan digantikan oleh sebuah Ear Phone berlogo Just Hinata itu.
Di sisi lain…
Hinata, yang jadwalnya padat sekali sedang mempersiapkan jadwal untuk hari-hari ke depan bersama asistennya, Neji.
Neji POV
Nyonya Hinata, nanti pukul 10, kita ada acara Talk Show di Sunagakure. Pukul 1 siang manggung di Istana Merdeka, pukul 18 jumpa fans di Tokyo, pukul 9 malam manggung di Japan Music awards.
Hinata hanya terdiam mendengar asistennya Neji menyebutkan jadwal Hinata yang sangat padat hari ini.
Kata Hinata (dalam hati)
Lama-lama aku cape, hari-hariku hanya diisi oleh jadwal padat dan menyanyi saja. Aku seperti boneka, yang diatur oleh waktu dan selembar kertas jadwal. Aku lelas. Aku hanya boneka. Yang bicara berdasarkan kertas dan teks.
Hinata memang seorang artis papan atas, namun siapa sangka, di dalam dirinya dia menyimpan banyak keluhan tenteng pekerjaannya. Di Tv, dia memang berbicara dalam Talk Show, tapi ketika bertemu dengan orang dan ingin berbicara, dia kaku, hanya bisa terdiam. Dia seperti boneka yang bicara sesuai teks.
Di lain hari…
"SAKSIKAN ! KONSER HINATA SPESIAL ! 'YOU'RE MY LOVE' BESOK!" Terpampang pengumuman besar di Konoha. Naruto bersemangat melihat berita tersebut, dan ingin sekali menontonnya. Mengingat uangnya baru habis untuk membeli Ear Phone beberapa hari lalu, dia mengeluh dan berusaha mendapatkan uang untuk membeli tiket.
Naruto POV
Aku harus menonton konser ini. Bagaimana pun caranya, aku harus mendapatkan uang untuk membeli tiket konsernya. Aku harus ! I must !
Naruto berusaha mendapatkan uang tersebut. Dan, setelah bersusah payah menjual barang-barang miliknya dia berhasil membeli tiket konser tersebut.
"Tolong tiketnya 1, VVIP" pinta Naruto
"Baik, 500 ribu"
Konser yang dinanti-nantikan pun tiba. Naruto dudk manis di kursi VVIP konser tersebut. Dengan rasa bahagia, rugi dan senang dia tetap menanti aksi panggung idolanya itu.
Tetapi…
Hinata yang telah dinanti-nanti kan oleh semua penggermarnya sebentar lagi akan memulai aksi panggung yang istimewanya.
"Nyonya Hinata, silahkan naik ke panggung. Sebentar lagi anda akan tampil" kata Neji dengan gaya gothic 'butler'nya.
Dan tibalah waktunya untuk penampilan Hinata. Di panggung, MC menyambut hinata dengan hangat.
"Ini dia yang kita tunggu-tunggu. Hinata… kami persembahkan untuk naik ke atas panggung."
Suara riuh rendah, tepuk tangan, dan sorak-sorai para penonton bergabung menjadi menyambut penampilan Hinata.
"Waaah… Hinata cantik sekali hari ini"
Hinata tampil dengan anggun dan cantik, memakai Kimono putih berbunga merahnya. Sambil membawakan 'You're my love' lagu terbarunya melengkapi penampilannya kala itu.
"Aaaaaaaa" suara teriakan para penonton mengakhiri 'You're my love'-nya Hinata. Setelah itu, MC menahannya di panggung sebentar.
"Hinata, bagaimana perasaanmu bisa membawakan lagu dengan baik malam ini?" tanya MC.
"Emmm..eh…" Dalam hitungan detik Hinata langsung kaku dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Kata Hinata (dalam hati)
Bagaimana ini? Suaraku tidak bisa keluar. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Hinata langsung berlari ke belakang panggung dan suara keluh penonton mengirinya.
"Nyonya Hinata? Ada apa?" Tanya Neji.
Hinata terdiam dan air matanya mulai bercucuran di pipinya yang bersemu merah dan manis. Make-upnya luntur akibat tetesan air mata yang mulai membanyak. Hinata masuk ke sebuah ruangan danmengurung diri disana.
"Kau kenapa Nyonya Hinata? Penonton sudah menunggumu diluar" Kata Neji.
Suara sorakan terus bergemuruh di luar. Penonton kecewa dengan Hinata.
Di sisi lain…
Naruto kecewa dengan Hinata yang tidak kembali lagi ke panggung, dia curiga kenapa Hinata tidak kembali lagi. Pasti ada sesuatu, pikir Naruto. Sampai MC berkata untuk menunda konser sampai beberapa saat. Dan suara keluh-kesah dan sorakan kekecewaan berdatangan silih berganti.
Keesokan harinya…
Naruto terburu berangkat ke sekolah karena dia sudah terlambat cukup lama. Langkah kakinya bagai langkah ninja-ninja yang sedang dalam misi. Secepat itu kira-kira.
Naruto POV
Bagaimana ini? Aku sudah terlambat hampir setengah jam. Bisa-bisa aku dihukum membersihkan toilet bau itu. Aku tidak mau.
Naruto berjalan setengah berlari dan memikirkan toilet bau yang telah menantinya di sekolah. Sambil tetap terburu-buru dia terus berjalan tanpa memperhatikan orang-orang di sekelilingnya.
"Brukkk" Naruto bertabrakan dengan seorang perempuan berkacamata yang dikenalinya.
"Hinata-chan"Kata Naruto otomatis dan pelan.
Naruto mengangap perempuan itu sebagai Hinata, idola yang dipuja-pujanya itu.
Naruto POV
Tidak! Kau Hinata kan? Aku tahu persis kalau ini kau! Meski kau memakai kacamata dan wig gila ini! (wignya memang sedikit aneh)
Hinata, aku fans beratmu. Aku tahu betul bagaimana dirimu.
Hinata membantah dan menyerah.
Hinata POV
Tidak ! Kau tidak tahu apa-apa tentang diriku ! Aku kesal, marah, dan kecewa pada diriku sendiri. Sekarang, aku bukan Hinata lagi. Aku Ayumi, gadis culun siswi SMP Konoha.
Naruto terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Ternyata, Hinata idolanya itu memendam berbagai perasaan di dalam dirinya.
"Lalu, kenapa dengan konser kemarin?" tanya Naruto
Hinata terdiam. Perlahan air matanya menetes ke pipinya.
"Baiklah, akan aku ceritakan semuanya. Tapi ayo kita pergi dari sini" jawab Hinata.
Naruto dan Hinata menuju tempat Ramen favorit Naruto. (bukan ramen ichiraku ya)
Naruto POV
Lalu? Bagaimana dengan kenser kemarin? Jujur saja aku sangat kecewa atas tindakanmu kemarin.
Hinata hanya bisa meneteskan air matanya dan mulai berkata.
Hinata POV
Kau tidak mengerti kan? Selama ini aku tampil di Talk Show dan konser-konser ku, kau tahu? Aku hanya bicara berdasarkan Naskah dan teks, sejak saat itu aku hampir kehilangan dan tidak bisa berbicara di depan umum tanpa latihan dan teks. Aku seperti boneka kugutsu yang dikendalikan secara sesuka hati. Aku lelah kalau terus seperti ini.
Kini air matanya benar-benar membasahi kedua pipi manisnya itu. Naruto hanya bisa terdiam melihat kejadian yang menimpa Hinata.
Naruto POV
Tenanglah Hinata, kau bukan boneka kugutsu yang diperlakukan sesuka hati oleh Bosmu. Kau tetap Hinata, Hyuga Hinata idolaku yang kupuja-puja selama ini. Kau hanya perlu kekuatan dan keberanian untuk menjadi Hinata kembali.
Naruto pun ikut mengucurkan air matanya, namun ia langsung menghapusnya. Karena dia tahu, dia seorang laki-laki kelas tiga SMP. Jadi? Apa kata teman-temannya jika melihat dia menangis.
"Te..Terima kasih …" kata Hinata tidak bersambung
"Naruto" jawab Naruto
"Terima kasih Naruto"
"Ayo! Sekarang kita tidak usah ke sekolah. Ayo ikut bersenang-senang bersamaku"
Lalu…
Naruto dan Hinata berhasil membuat diri Hinata kembali seperti Hyuga Hinata lagi. Dan, kekecewaan penonton yang waktu itu kecewa dengan konser Hinata dibayar dengan cara menonton secara gratis konser Hinata 'You're my love' di tengah kota Tokyo.
-SELESAI-